MERAIH HAJI YANG MABRUR MELALUI TAHAPAN TRAINING IBADAH

HTML clipboard

oleh Albash

Pertama sekali saya turut bersyukur dan mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Haji Tahun 1430 H/2009 M kepada saudara-saudaraku kaum muaslimin dan muslimat.Semoga kepergian bapak dan ibu untuk melaksanakan ibadah haji, selama dalam perjalanan, dan dalam pelaksanaan ibadah haji insya Alloh dilancarkan dan dimudahkan serta kembali ke tanah air menyandang predikat haji yang mabrur.

Haji yang mabrur merupakan harapan dan do'a setiap orang yang akan menunaikan ibadah haji. Orang yang berpredikat haji yang mabrur mendapat janji Alloh SWT "yakni dibalas dengan syurga". Tapi perlu diingat bahwa Alloh memasukkan hamba-Nya ke syurga bukan semata-mata karena amal ibadah seseorang, tapi karena sifat rahman dan rahim-Nya Alloh SWT.

الحجّ المبرور ايس له جزاء إلا الجنة (رواه احمد)

Kalau masuk syurga semata-mata karena amal ibadah, maka dikhawatirkan setiap orang yang telah menunaikan ibadah haji akan malas menunaikan dan melaksankan amal ibadah karena merasa dosanya telah diampuni dan amal pahalanya melimpah ruah. Satu contoh, coba kita sedikit hitung pahala shalat di Masjid Al Haram 23 hari x 4 x 100.000 = 9.200.000 kebajikan. Di Masjd An Nabawi 40 x 1000 = 40.000 kebajikan. Jadi total 9.240.000 kebajikan. Sama dengan shalat jamaah di masjid tanah air tidak luput : 5 waktu x 27 x 365 hari = 49.275 kebajikan ( 9.240.000 / 49275 =187 tahun 519 hari).

Sesuai dengan Sabda Nabi Muhammad SAW " tidak seorangpun dari kalian masuk syurga karena amalnya (ibada). juga menjauhkannya dari neraka, begitu juga Aku (Muhammad SAW), kecuali karena Rahmat-Nya Alloh SWT".

لا يدخل أحدا منكم عمله الجنة ولا يجيره من النار ولا انا ادخل الجنة بعمله إلا برحمة الله

Menunaikan ibadah haji berarti mengikuti tahapan training dan pelatihan yang paling akhir (tinggi) dari tahapan training / pelatihan sebelumnya, yakni shalat, shaum(puasa) dan zakat. Tujuan akhir dari training / pelatihan melalui amal ibadah fardhu ain adalah menciptakan insan-insan yang berkarakter MUTTAQUN.

Insan-insan berkarakter Muttaqun antara lain:

1. Patuh dan taat kepada segala perintah Alloh dan Rasul Muhammad SAW;

2. Hasil pelatihan /training shalat seseorang harus mampu menjauhkan perbuatan "fachsya"(perbuatan yang

keji baik perkataan dan perbuatan) dan "munkar"(perbuatan yang buruk yang tdak dibenarkan oleh akal

dan hati nurani).

انَّ الصلاة تنها عن الفخشاء و منكر ( ألأنكبوت 45

3. Hasil pelatihan/training zakat seseorang harus mampu bersifat dermawan dan mengikis sifat kikir, bachil bin

medit

الاغنياء وكلائ علي عيالى, من بخل على عيالي لأذقتهم ولا أبالي (حديث قدس

4. Hasil training / pelatihan shaum (puasa) seseorang harus mampu bersifat jujur ,menjauhkan diri dari

perbuatan tercela, merugikan diri sendiri dan merugikan diri orang lain.

Apabila selama ini para calon haji sudah melaksanakan training/pelatihan dengan baik dan benar serta telah berkarakter muttaqun, sebagaimana terurai diatas, maka karakter muttaqin yang sempurna akan didapat dalam pelaksanaan ibadah haji.

5. Pendidikan / latihan dalam pelaksanaan ibadah haji antara lain:

  1. Melalui pakaian ihram yang terdiri dari dua kain putih untuk sarung dan penutup bahu(bagi laki-laki)merupakan suatu simbol bahwa jamaah haji harus bersifat sederhana, tidak boleh bermewah-mewah, tidak boleh sombong, semua manusia dalam pandangan Alloh sama, kecuali nilai taqwanya. Dengan kain putih tersebut setiap manusia harus selalu ingat mati yang hanya dibungkus kain kafan.

  2. Melalui thawaf mengelilingi Ka'bah tujuh kali, suatu simbol bahwa semua gerakan didunia ini berpusat pada satu pusat kekuatan Alloh SWT semata, 7 kali putaran sebagai simbol bahwa semua benda dan elektron di tujuh lapis langit dan bumi sama dengan arah putaran thawaf( berlawanan dengan arah jarum jam). Ini memberikan pelajaran bahwa semua gerak langkah, pikiran lahir dan bathin hanya untuk Alloh SWT.

  3. Melalui Sa'i merupakan suatu simbol bahwa insan-insan taqwa harus mampu bersikap optimis, ikhlas, disiplin, sabar dan tawakkal dalam melaksanakan ibadah, pekerjaan keduniaan dan tantangan hidup.

  4. Melalui Wukuf (diam) di Padang Arafah mengandung makna banhwa insan-insan taqwa harus selalu ingat bahwa suatu saat tanpa diketahui bahwa aktifitas hidupnya akan berhenti total (alias maut) dan ia akan menghadapi pngadilan yang seadil-adilnya dalam mempertanggung jawabkan amal perbuatan di Padang Machsyar.

  5. Melalui Lontar jumroh mengandung makna bahwa syaithan sampai hari kiamat akan selalu menggoda manusia dengan berbagai cara. Barang siapa yang mampu mengalahkan godaan syaithan maka dia akan menang dan selamat dengan adanya Tahallul Awal (penghalalan dari larangan ihram haji).

Menjadi renungan bagi kita bersama dan menjadi keperihatinan bahwa seiring dengan silih datangnya musibah baik berupa bencana alam maupun ulah manusia karena kian meningkatnya kemusyrikan (saat ini lebih banyak percaya pada dukun/tukang ramal), kriminalitas dan korupsi di Indonesia. Keberkahan Alloh bagi ummat manusia apabila masyarakatnya benar keimanannya dan berkarakter muttaqun.

ولو انَّ أهل القرى امنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والارض ولكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا يكسبون (الأعراف 96)

وضرب الله مثلا قرية امنة مطمئنة يأتيها زرقها رغدا من كل مكان فكفرتْ بأنعم الله فأذاق الله لباس الجوع والخوف بما كانوا يصنعون (النحل 112)

Diharapkan kepada para haji agar selalu menjaga kemabruran hajinya di tanah air sebagaimana karakter insan muttaqin diatas, bukan sebaliknya pulang haji malah males ke masjid, males berderma, tidak amar makruf nahi munkar(menyuruh kepada kebajikan dan mencegah purbuatan munkar). Semoga dengan kemabruran para haji 10 % dari jumlah penduduk Indonesia akan dapat mewarnai sikap masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membuka keberkahan dari langit dan bumi serta terhindar dari kemurkaan Alloh SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Al Qaradhawi, Peringatan Maulid Tidak Bid’ah

Data Ummat Islam Se Dunia

Berkaca Dari Air